2.07.2012

comfort zone

semua orang pasti pernah ada diposisi udah sampe di titik nyaman ini,
ada yang milih untuk stay aja karena uda ngerasa puas dengan semuanya
ga banyak juga yang berani buat ninggalin titik nyaman itu untuk mencari titik titik nyaman yang lain
hmmm,,
titik nyaman
yang terkadang lupa diamini, atau sesimpel ga disadari.

Titik nyaman pertama
Waktu ada di perut ibu. Berbaring anteng tanpa impian dan daya khayal.

Titik nyaman kedua
Waktu jadi bayi. Lapar tinggal "oek", sakit perut tinggal "oek", kepanasan tinggal "oek". Mimpi pun sepenuhnya berperan murni sebagai bunga tidur semata.

Titik nyaman ketiga
Waktu jadi siswa berseragam. Stress maksimal soal PR yang lupa dikerjain, jatah bolos yang melampaui batas, terlambat upacara, atau lupa pakai atribut dasi-topi, disetrap guru. Di luar itu makan minum gratis, pacaran juga belum mikirin ribetnya (keharusan) menikah.

Titik nyaman keempat
Waktu sampe dititiki era kebebasan menjadi mahasiswa. Aktivitas pacaran masih lebih seperti petualangan daripada komitmen dengan seabrek kewajiban. Mencari kesenangan dalam keseharian adalah wajib walaupun kantong selalu kempes. ketemu temen2 baru. jalan jalan kesana kemari mencari "dunia yang baru" dan (katanya) "jati diri".

Titik nyaman kelima
Bekerja. Menghasilkan uang. Liburan pake cuti. beli ini itu tanpa rasa takut atau khawatir. milih milih pasangan yang ada di depan mata maupun yang harus diusahakan :p. Berteman sambil naksir, berteman sambil keki, jaringan pertemanan makin luas lagi. Bisa ngeliat Dunia lebih "besar". Berlari kencang mengejar mimpi yang merongrong tiap bangun pagi meminta untuk diwujudkan.

Titik nyaman keenam
Entah, belum sampai ke sana.

"No dream comes true until you wake up and go to work."

have an ice day :)

thanks for "someone outthere who remind me of this"