4.22.2014

tentang sebuah keyakinan

wikipedia : Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.

seorang teman beberapa waktu lalu pernah cerita. kalau dia baru baru saja membatalkan pernikahannya di "menit menit" terakhir dengan alasan karena ternyata pada akhirnya dia tidak yakin. entah apa alasan tepatnya kenapa mendadak dia kehilangan keyakinannya itu, saya tidak mau banyak bertanya. yang saya tau, dia bukannya tidak berusaha untuk mencari tau sebab ketidakyakinannya itu. dia pasti berusaha untuk itu. hanya pada akhirnya dia ditunjukkan oleh keyakinannya untuk tidak melanjutkan semuanya.

saya tau apa rasanya karena saya pernah melakukan itu,atau mungkin tepatnya saya pernah ada di posisi dia. makanya saya tidak menjudge dia apa apa. karena saya juga akan melakukan itu kalo saya jadi dia. mungkin orang luar atau orang terdekat kita akan merasa aneh ataupun merasakan ketidakadilan atau bahkan berfikir bahwa kita si manusia yang jahat. tapi cobalah  berfikir bahwa bukankah lebih baik untuk berkata jujur mengenai apa yang dirasa dibanding menyimpan semuanya entah sampai kapan? 

karena pada akhirnya kita yang akan menjalani semuanya. bukan mereka,bukan anda,atau siapapun. tentang kita dan diri kita

untuk saya, ketika saya tidak yakin untuk menjalani sesuatu, saya akan memilih untuk mundur dibanding saya harus menjalani dengan keraguan karena pada akhirnya keyakinan akan tetap menang.dan disaat keraguan saya muncul, saya akan mengusahakan segalanya terlebih dahulu sebelum saya sampai pada keputusan bahwa saya memang benar benar tidak yakin akan suatu hal. dan begitu juga ketika saya yakin akan suatu hal. saya akan melakukannya, karena saya tau kalo saya tidak melakukannya apapun hasilnya saya akan menyesal. 

mengutip kata wikipedia, bahwa keyakinan itu adalah suatu sikap disaat manusia sudah merasa cukup tau dan menemukan suatu kebenaran untuk dirinya. yah, kebenaran untuk dirinya memang harus digaris bawahi. karena yang benar versi kita belum tentu benar versi orang lain. tapi karena kita sudah merasa cukup tau, dengan kata lain kita sudah memikirkan sebab dan akibatnya,sudah memikirkan resikonya, jadi disaat kita memilih keyakinan itu, harusnya tidak ada penyesalan sesudahnya. karena semuanya sudah dipikirkan baik baik.










No comments:

Post a Comment